Implementasi Risk Based Thinking (RBT) Dalam ISO 9001:2015 untuk Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
Untuk menjawab tantangan-peluang dalam proses layanan di SMKN 1 Talaga dan membentuk budaya mutu maka perlu dikembangkan sistem perbaikan mutu berkelanjutan melalui suatu Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM adalah sistem formal yang mendokumentasikan proses, prosedur, dan tanggung jawab untuk mencapai kebijakan dan sasaran mutu lembaga. SMM membantu mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan organisasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara terus menerus.
SMKN 1 Talaga telah menetapkan dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 semenjak diperolehnya Sertifikat Sertifikasi Standar ISO 9001:2008 dari PT.Deltapas Indonesia semenjak Tahun 2012.
Standar ISO 9001 mengalami revisidan ditinjau setiap lima tahun sekali. Ternyata situasi dan tantangan dalam bisnis selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada manajemen mutu suatu lembaga. Untuk menyesuaikan situasi pasar terkini, SMM ISO 9001 perlu diperbarui. Beberapa persyaratan ditambahkan pada versi 2015 untuk menyempurnakan sistem yang diterapkan sebelumnya pada ISO 9001:2008.
SMK Negeri 1 Talaga telah melaksanakan 1st Surveillance Audit ISO 9001:2015 oleh PT. Deltapas Indonesia pada Selasa, 7 Agustus 2018. Ruang lingkup audit meliputi semua operasi layanan unit kerja. Audit Objective : Management system conformity assessment under application of sampling with the purpose of maintaining the existing certification under consideration of changes (Penilaian kesesuaian sistem manajemen dalam penerapan pengambilan sampel dengan tujuan mempertahankan sertifikasi yang ada berdasarkan pertimbangan perubahan)
Salah satu perubahan penting pada revisi ISO 9001:2015 adalah membangun pendekatan sistematis untuk risiko. Risk Based Thinking RBT (berpikir berbasis risiko) yang sebenarnya telah dilakukan secara otomatis dan tanpa sadar untuk mendapatkan hasil terbaik dalam proses layanan. Lingkup kajian implementasi RBT dalam pengembangan system manajemen mutu di SMK Negeri 1 Talaga dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria dalam akreditasi Sekolah.
Salah satu perubahan penting dalam ISO 9001:2015 adalah membangun pendekatan sistematis dengan mempertimbangkan risiko yang melekat dalam semua aspek system manajemen mutu. Pada ISO 9001:2008, klausul pada tindakan preventif dipisahkan dari system secara keseluruhan, sedangkan pada ISO 9001:2015, risiko menjadi bagian yang terintegrasi dengan system secara keseluruhan. Dengan demikian, system menjadi proaktif daripada reaktif dalam mencegah atau mengurangi efek yang tidak diinginkan melalui identifikasi awal dan tindakan.
Dengan mempertimbangkan risiko diseluruh system dan semua proses yang memungkinkan untuk mencapai tujuan dan hasil yang lebih konsisten, maka pelanggan yakin akan menerima produk atau layanan yang diharapkan. Penerapan RBT dalam SMM suatu organisasi akan memberikan manfaat, yaitu:
- Meningkatkan tata kelola organisasi
- Membangun basis pengetahuan yang kuat
- Membangun budaya proaktif untuk selalu melakukan perbaikan
- Mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku
- Menjamin konsistensi kualitas produk dan layanan
- Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Follow :